Senin, 20 Maret 2023

KUNJUNGAN DOJO BOMA 04 KE PRASASTI BATU TULIS CIARUTEUN CIBUNGBULANG

 

KUNJUNGAN DOJO BOMA 04 KE PRASASTI BATU TULIS CIARUTEUN CIBUNGBULANG


Cibungbulang, 19 Maret 2023 sebanyak 22 karateka dan 20 orangtua dari Dojo Boma 04 berkunjung ke prasasti ciaruteun cibungbulang sekaligus penyematan sabuk dan latihan. kegiatan kunjungan ke situs sejarah sangatlah perlu untuk di ketahui oleh para kohai Dojo Boma 04. hal ini dapat meningkatkan pengetahuan, rasa cinta dan  menjaga prasasti-prasasti yang ada di indonesia terlebih di ciaruteun batutulis. bahkan ada beberapa para kohai dan orangtua yang baru berkunjung ke prasasti ciaruteun cibungbulang. mereka sangatlah takjub dengan tapak kaki gajah, tapak kaki Raja Purmawarman terlebih ada tulisan sangsekerta yang terukir di batu tersebut, hal ini menandakan begitu sakti nya raja Purmawarman. 

Sesi Latihan


Pak Oding selaku pegawai dari cagar budaya sedikit menerangkan Bahwa wilayah kampung Muara terdapat beberapa Situs peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang saling berhubungan satu dengan lainnya, karena wilayah kampung muara tersebut ada beberapa Situs seperti, Situs Ciaruteun, Situs Kebon Kopi, Situs Megalitik dan Situs Cianten. “jadi mengenai tentang latar belakang wilayah Kampung Muara ini ada beberapa situs yang berkaitan dengan masa-masa Kerajaan Tarumanegara yang terutama Kerajaan tertua di Nusantara."Ucapnya.


Tapak Kaki Gajah

Prasasti yang ditemukan terdapat tapak jejak kaki dan ada 4 baris tulisan palawa peninggalan Kerajaan Tarumanegara tulisan tersebut berbunyi

“VIKKRANTA SYAVANI PAKTEH SRIMATAH PURNNAVARMMANAH TARUMANAGARENDRASYA VISNORIVA PADADAVAYAM, disitu dibuktikan bahwa diantara Raja-raja Tarumanegara yang diagungkan disetiap peninggalan tertulis nama Raja yang agung yaitu Raja Purnawarman. Seperti Prasasti Ciaruteun disitu Nampak sepasang tapak kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu ialah kaki yang mulya Sang Raja Purnawarman yaitu sebagai Raja Penguasa Dunia pada saat itu”


Penyematan Sabuk Oleh Orang Tua

Pak Odin juga berpesan kepada Para Karateka Dojo Boma 04 yang notabene adalah seorang pelajar bahwa sebagai generasi muda yang akan selalu ingat akan sejarah jangan sampai melupakan peningalan-peningalan Nenek Moyang karena sejarah sebuah ciri dan tanda sebagai besarnya bangsa ini di masa lalu, maka harus terus di lestarikan dan di jaga agar tidak terlupakan begitu saja. Pak odin juga berpesan kepada para karateka Dojo Boma 04 jangan sampailah melupakan sejarah (JASMERAH) dan Budaya karena bangsa yang besar adalah di lihat dari Budaya dan Sejarah bangsanya sendiri.

Pak Odin pun mengingatkan para karateka Dojo Boma 04, dilarang untuk tidak manaiki batu tulis karena hal tersebut sudah di atur undang-undang nomor 11 tahun 2010 pasal 66 tentang sanksi bagi yang merusak cagar budaya dapat di penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 15 tahun atau denda paling sedikit Rp.500.000.000 (lima ratus juta) dan paling banyak Rp. 5.000.000.000 (lima miliar)

Tak jauh dari Prasasti Ciaruteun terdapat jembatan Rawayan, hal ini tentunya di manfaatkan para karateka Dojo Boma 04 untuk berselfie dan bahkan menyebrang ke wilayah rancabungur. jembatan ini adalah penghubung antara ciaruteun dan rancabungur. selain para karateka Dojo Boma 04, banyak juga wisata lokal dan daerah yang berkunjung ke jembatan dan prasasti batutulis

Jambatan Rawayan



Penulis dan editor  : Senpai Eko 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih
sudah mengunjungi blog kami

5 Manfaat Anak Latihan Beladiri Bisa Dimulai pada Usia 6 Tahun

  Apakah bunda ingin mendaftarkan Si kecil untuk ikut kelas latihan beladiri? Sebelum itu, Bunda harus mengetahui terlebih dahulu bahwa para...